Langsung ke konten utama

Mantan Pendukung Geert Wilders yang 'Anti Islam' Menangis di Depan Makam Nabi

Hidayatullah.com—Arnoud Van Doorn, mantan politisi Belanda yang anti-Islam, sekaligus eks anggota terkemuka partai sayap kanan yang dipimpin Geert Wilders, melakukan umroh dan mengunjungi makan Rasulullah Muhammad di Madinad.
Seperti dimuat Saudi Gazette (SG), Selasa (23/4/2013), Arnoud Van Doorn yang kini telah menjadi muallaf telah memantapkan langkahnya sebagai seorang Muslim mengunjungi makam Nabi Muhammad dalam sebuah perjalanan umrah di Kota Madinah dan Makkah.

Doorn adalah salah satu pemimpin Partai Kebebasan yang ikut memproduksi film penghujatan terhadap Rasulullah, “Fitna”. Bulan lalu dia menyatakan memeluk Islam setelah melakukan studi secara ekstensif tentang Islam dan Nabi Muhammad Shallallu’alaihi Wassalam.
Dia mengatakan, kemarahan umat Islam di seluruh dunia terhadap film tersebut telah membuatnya belajar banyak tentang Nabi Muhammad yang akhirnya menyebabkan bertobat dan mendapatkan hidayah.
Dalam sebuah laporan berjudul “Maafkan Saya Ya Rasul”, di Madinah, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah.
Media Saudi yang lain, Okaz, bahkan mengabarkan, ia menangis di depan makam Nabi Muhammad.
"Saya akan mencoba yang terbaik, untuk memperbaiki dampak buruk dari apa yang saya lakukan terhadap Islam dan Nabi melalui film "Fitna", "katanya dikutip Saudi Gazetta.
Arnoud mengaku, kemarahan umat Muslim dunia yang mengutuk film yang dibuatnya, "memaksanya" untuk mempelajari Islam. Yang kemudian menuntunnya pada hidayah.
Setelah bertemu dua imam di Madinah --Syeikh Ali Al-Hudaifi dan Syeikh Salah Al-Badar, Arnoud menuju Makkaah untuk melaksanakan ibadah umrah.
Awalnya Dianggap Lelucon
Sebelumnya, Arnoud mengumumkan keputusan untuk memeluk Islam di profil Twitternya. Ia juga memposting tweet “Dua Kalimah Syahadat” dalam Bahasa Arab.
Pada awalnya, semua orang yang melihatnya, menganggapnya sebagai lelucon. Namun, Arnoud yang saat ini menjadi penasehat Pemerintah Kota Den Haag kemudian secara pribadi mengonfirmasi pilihannya menjadi Muslim dalam surat resmi yang ditujukan pada walikota.
"Aku bisa memahami orang-orang yang skeptis dengan pilihanku, yang bagi sebagian orang tak diharapkan," kata Arnoud dalam saluran TV Aljazeera dikutip SG. "Ini adalah keputusan besar yang sama sekali tak bisa aku anggap enteng."

Ia mengaku, rekan-rekan di lingkaran dalam partainya sudah lama mengetahui ia secara aktif meneliti al-Quran, Hadis, Sunnah, dan tulisan tentang Islam lainnya.
"Sudah hampir setahun lamanya. Aku juga sering berdiskusi dengan umat Muslim tentang agama mereka."
Arnoud mengaku, kerap mendengar begitu banyak cerita negatif tentang Islam. "Tapi saya bukan orang yang mengikuti pendapat orang lain tanpa melakukan kajian sendiri."
Kini, pria 46 tahun itu telah berpisah dengan partai yang dipimpin Wilders dan maju ke pemilihan anggota ke Dewan Kota Den Haag dari jalur independen.


Keputusan Arnoud menjadi Muslim mendapatkan reaksi beragam di Belanda. "Sejumlah orang menilai saya pengkhianat. Namun lainnya menganggapku telah membuat keputusan terbaik," kata dia. "Pada umumnya reaksi yang saya dapatkan positif. Saya juga menerima banyak dukungan di Twitter."
Ia juga menilai, pandangan negatif Barat terhadap agama Islam mayoritas didasarkan prasangka dan ketidaktahuan.
Saat ditanya apakah ia sekarang menyesal bergabung Partai Kebebasan,  Arnoud menjawab:
"Saya telah belajar bahwa setiap pengalaman dalam hidup memiliki tujuan. Namun, dengan pengetahuan yang saya miliki saat ini, saya akan pasti membuat pilihan yang berbeda."
Baginya, menemukan Islam akhirnya menuntun dia ke jalan yang benar dalam hidupnya. "Saya telah membuat kesalahan dalam hidup banyak orang lain. Dari kesalahan-kesalahan ini saya telah belajar banyak, "kata Doorn.*



sumber:  http://www.hidayatullah.com/read/28296/25/04/2013/mantan-pendukung-geert-wilders-yang-%27anti-islam%27-menangis-di-depan-makam-nabi-.html

Postingan populer dari blog ini

Penemu Robot Pertama adalah orang muslim.

Peradaban Islam di era keemasan telah menguasai teknologi yang sangat tinggi. Pada abad ke-13 M, dunia Islam sudah menggenggam teknologi robot. Insinyur Muslim di zaman kekhalifahan sudah mampu menciptakan robot mirip manusia. Pencapaian itu sekaligus mematahkahkan klaim Barat yang kerap menyebut Leonardo da Vinci sebagai perintis teknologi robot. Da Vinci baru merancang pembuatan robot pada 1478, itu pun baru berbentuk desain di atas kertas.

PERAN CIA DIBALIK PEMBERONTAKAN DI INDONESIA MASA SILAM

Diskursus tentang CIA dan peranannya dalam perjalanan sejarah bangsa ini kembali mengemuka ketika buku Tim Werner berjudul “Legacy of Ashes” diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan menyinggung tentang direkrutnya Adam Malik menjadi agen CIA. Polemik pun merebak. Ada yang percaya, ada yang tidak. Dan seperti juga kasus lainnya di negeri ini, kontroversi itu pun segera menguap, berakhir tanpa ending yang jelas. Fakta inilah yang membuat banyak orang luar menyebut bangsa ini memiliki memori yang amat pendek. Di sini Kami tidak secara khusus menyoroti polemik tersebut, namun Kami akan mencoba untuk menelusuri jejak-jejak CIA di dalam merecoki perjalanan sejarah Indonesia sampai kini. Semoga apa yang Kami paparkan bisa menambah wawasan dan meningkatkan kewaspadaan kita semua. Amien.

Ilmuwan Iran Temukan Mesin Waktu?

Seorang pebisnis asal Iran mengklaim memiliki sebuah mesin waktu yang mampu membuat penggunanya pergi ke masa depan hingga delapan tahun kemudian.  Ali Razeghi yang juga seorang ilmuwan mendaftarkan "The Aryayek Time Traveling Machine" (Aryayek Mesin Penjelajah Waktu) ke pusat penemuan strategis negara. Alat tersebut dapat memprediksi masa depan yang dapat dicetak setelah membaca sentuhan penggunanya. Razeghi (27 tahun) mengatakan